Senin, 12 Desember 2011

Mencari Alasan Untuk Pembenaran

Mencari Alasan Untuk Pembenaran

Seorang pemuda, yang terlahir dari keluarga miskin, hidupnya hanya bermalas-malasan saja.
Saat ditanya kenapa tidak sekolah? Dia mengatakan tidak ada biaya, katanya, “Saya orang
tidak mampu, bagaimana saya bisa sekolah? Biaya dari mana?”
Kenapa tidak berbisnis?
Dia menjawab lagi, “Bagaimana mau berbisnis? Saya tidak punya modal untuk bisnis .”
Kehidupan sehari-harinya hanya habis untuk main catur, ngobrol, nongkrong, atau main kartu.
Dia juga tidak bekerja, dengan alasan susah mencari kerja. Dia tidak memulung, dengan alasan
itu adalah pekerjaan yang tidak sehat. Dia tidak menjadi kuli, dengan alasan terlalu capek.
Apakah Anda Suka Mencari Alasan Juga?
Sekarang, silahkan tengok diri Anda. Tuliskan berbagai hal yang seharusnya Anda lakukan
dimasa lalu yang belum Anda lakukan sampai saat ini. Tanyakan pada diri Anda, kenapa tidak
melakukannya? Saya yakin, Anda akan memiliki alasan untuk semuanya. Anda tidak
melakukannya karena ada alasan tertentu.
Sekarang, silahkan identifikasikan, apa saja yang masih ada kesempatan untuk dilakukan atau
apa yang perlu Anda lakukan untuk kehidupan Anda yang lebih baik. Apakah Anda akan
melakukannya? Atau merasa berat dalam hati untuk melakukannya? Kemudian Anda mencari
alasan
untuk tidak melakukannya.
“Tapi Alasan Saya Benar!”

Mungkin saja, saya tidak mengatakan alasan Anda salah, Anda memang punya alasan yang
benar. Baik alasan Anda benar atau salah, Anda tetap saja tidak melakukan yang seharusnya
Anda lakukan. Artinya, tidak peduli apakah alasan Anda benar atau salah, Anda akan selalu
menerima konsekuensinya.

“Lalu, bagaimana jika alasan saya benar-benar ada dan menghambat saya bertindak? Saya
bukan mencari alasan!”
Tentu saja, itu mungkin terjadi. Pertanyaanya, saat Anda memiliki hambatan, apa yang Anda
lakukan? Ada dua kemungkinan, pertama Anda diam, menyerah, karena Anda punya alasan
cukup untuk menyerah. Yang kedua Anda mencari solusi atau mencari alternatif. Jika yang
pertama, artinya Anda memang malas dan kalah oleh alasan.
Semua Orang Akan Memiliki Hambatan
Jika Anda memiliki hambatan, percayalah, orang lain pun sama. Orang-orang yang sukses
saat ini, dia sudah melalui berbagai hambatan di masa lalunya. Bukan berarti mereka tidak
punya hambatan, tetapi hambatan tersebut tidak dijadikan alasan untuk berhenti. Mereka tidak
pernah
mencari alasan
, bahkan kalau pun mereka memiliki alasan, mereka menghancurkan alasan tersebut. Mereka
mencari solusi dan alternatif, bukan mencari alasan.
Kisah Anak Miskin Yang Tetap Sekolah
“Kamu itu anak miskin, buat apa maksain sekolah?” tanya seorang ibu kepada si Andi yang
akan pergi sekolah.
“Justru karena saya miskin, saya harus sekolah supaya bisa berubah.” jawab anak itu.
“Walah… banyak orang sekolahan tetap miskin.. tidak jamin!” kata si ibu sambil mencibir.
“Bisa jadi bu, mungkin saja jika takdir saya miskin. Tapi saya tidak tahu. Yang penting saya

sudah berusaha dan jelas saya tidak akan bodoh jika saya sekolah.” jawab si Andi sambil pergi
ke sekolah.
Sama-sama Miskin, Tapi Sikap Yang Berbeda
Kedua pemuda yang disebutkan diatas, keduanya anak miskin. Mereka dalam kondisi yang
sama, miskin. Namun dengan sikap yang berbeda, mereka mendapatkan hal yang berbeda.
Yang satu, miskin dijadikan alasan untuk menyerah. Yang satunya lagi, kemiskinan dijadikan
motivasi untuk terus berusaha. Yang satu mencari alasan dan yang satunya lagi mencari
motivasi.
Ada Juga Yang Mencari Alasan Seperti Ini:
Si pemuda pemalas tadi, sedang main kartu di sebuah pos ronda. Tiba-tiba ada tukang bakso
lewat. Salah seorang temannya berkata,
“Akhirnya, ada tukang bakso, saya lapar nich.”
“Saya tidak suka bakso.” kata si pemalas itu sambil tetap memperhatikan kartunya.
“Kebetulan, baru dapat rezeki nich. Saya traktir semua dech. Sayang… kamu tidak suka
bakso.”
“Oh… tidak apa-apa koq, saya mau makan bakso, jika kamu memaksa.” kata si pemalas tadi
sambil tersenyum.
Bahkan, setelah bakso siap, dialah yang paling lahap. Dia bukan tidak suka bakso, dia hanya
tidak punya uang untuk membelinya.
Artinya: banyak orang yang mencari alasan dengan mengatakan tidak suka, tidak perlu, tidak
butuh, atau tidak harus untuk menutupi kemalasann

Pernahkah Anda memiliki keinginan yang kemudian Anda batalkan dalam perjalanan? Bisa jadi,
seseorang menginginkan sesuatu, namun saat sadar, usaha yang akan ditempuh akan berat,
kemudian dia membatalkan keinginan tersebut dengan mengatakan bahwa dia tidak
menginginkannya. Sekali lagi, orang seperti ini mencari alasan untuk menyerah dalam
mengejar keinginannya.
Sekarang, lupakan apakah bisa atau tidak, mungkin atau tidak mungkin, sanggup atau tidak
sanggup. Tuliskan semua keinginan yang pernah Anda inginkan dulu. Tambahkan dengan
keinginan saat ini. Lihatlah daftar Anda.
Lupakan mencari alasan. Carilah motivasi supaya Anda bisa mencapai daftar keinginan
tersebut. Carilah solusi jika ada hambatan. Carilah alternatif jalan, jika satu jalan tertutup.
Carilah bantuan teman, belajarlah jika tidak bisa, dan yang terpenting, mintalah petunjuk dan
pertolongan Allah Subhaanahu wa ta’ala. Bertindaklah, jangan mencari alasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar